Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 05 Juni telah diperingati oleh Aktivis Lingkungan di Merauke, Papua Selatan. Mereka melakukan kegiatan Photo Ops hingga nonton bareng (nobar) yang diselenggarakan di LBH Papua Pos Merauke.
Menanggapi soal Program Strategis Nasional (PSN) yang makin marak ke Provinsi Papua Selatan, Philipus Chambu, Aktivis Lingkungan Papua Selatan mengatakan bahwa PSN ini bukan hanya terdapat satu perusahaan saja melainkan ada banyak perusahaan, yang mana terdapat 36 perusahaan dan wilayah konsensinya sudah di petak-petakan. Philipus juga menekankan bahwa kajian pemerintah tidak melihat dan menghormati hak-hak masyarakat Adat. “Perlu untuk kita melihat lahan-lahan baru yang akan dibuka oleh pemerintah dan melihat dampak-dampak yang diterima oleh masyarakat adat” tutur Philipus.
Ditambahkan Philipus bahwa para aktivis lingkungan melakukan photo ops diberapa lokasi diantaranya depan Patung Lingkaran Brawijaya (Libra), Kantor Bupati Merauke dan Kantor Gubernur Papua Selatan dan juga nonton bareng di LBH Papua Pos Merauke. “Photo Ops dengan pesan Kami Butuh Hutan Bukan Sawit dan 2 juta hektar lahan di Merauke Papua Selatan akan dijadikan Tebu dengan tagar #AllEyesOnPapua” ungkap Philipus Chambu.
Menurut Nelson Kambujai, seorang mahasiswa asal Yeinan menyerukan ajakan kepada anak-anak muda Papua Selatan untuk berjuang selamatkan tanah-tanah Adat. “Disini saya mau mengajak muda-mudi untuk lebih jeli melihat persoalan 2 juta hektar lahan tebu dan mengecek kepastian bahwa perusahaan ini hadir untuk siapa?” ujar Nelson.
Petrus Boer salah satu putra asli Marind yang mengikuti Diskusi dan Nonton Fiilm tersebut manyampaiakan bahwa Isu yang dibahas dalam memperingati Hari Lingkugan Hidup Sedunia yakni tentang Perjuangan Masyarakat Adat suku Awyu di Boven Digoel, Suku Moi di Sorong dan juga suku Malind di Merauke yang hari terdampak akibat adanya Investasi. Menurut Petrus bahwa pemuda sangat menaruh perhatian khususnya program 2 Juta Hektar Lahan yang akan menjadi perkebunan tebu yang mana merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN). ” Mahasiswa dan Pemuda perlu membangun pemahaman terkait dampak dari masuknya perusahaan, serta meneliti dan mencari fakta-fakta terkait persoalan tanah yang terjadi di kabupaten Merauke” tuturnya
Momentum peringatan Hari Lingkugan Hidup Sedunia 5 Juni 2024 diprakarsai sejumlah Organisasi di Kota Merauke yakni DPC IMPPAS Cabang Merauke, BEM UNMUS , Senat Stisipol Yaleka Maro, Kompap, IKBS , KOMPPAS dan Himpunan Mahasiswa Malind dengan menggelar Aksi berupa Photo Ops, Nonton Film dan Diskusi dengan Tema : “Selamatkan Hutan, Tanah dan Manusia Papua”. (Admin)