Empat butir rekomendasi P2MPKS kepada Ketua MRP Papua Barat Daya

By Admin Add a Comment
MRP Papua Barat Daya saat menerima aspirasi mama-mama Papua. (Foto: IST)
Sekitar 62 orang mama-mama Pedagang Asli Papua Kota Sorong yang tergabung dalam organisasi Pasar Pedagang Mama-Mama Papua Kota Sorong (P2MP KS) mewakili seluruh pedagang asli Papua Kota Sorong lainnya melakukan audiensi dengan Pimpinan Majelis Rakyat Provinsi Papua Barat Daya (MRP – PBD) di Kota Sorong pada Senin (
Dalam pertemuan ini sejumlah perwakilan pedagang yang ditunjuk mewakili pedagang menyampaikan aspirasinya berupa kekesalan dan kritik terhadap pemerintah yang abai terhadap nasibnya dan juga pengelolaan dana Otonomi Khusus (Otsus) yang tidak dirasakannya, mereka juga menceritakan kondisi kegiatan dagangnya yang semakin buruk dari aspek pendapatan, fasilitas dan dukungan pemerintah, serta juga mereka meminta Pemerintah membangun tempat jualan yang layak dan pemberian modal usaha.
Suasana tatap muka yang dihadiri mama-mama Papua . (Foto: IST)
Mama Levina Duwit Ketua P2MP KS mengatakan kekesalanya atas tindakan Pemerintah Kota Sorong yang membongkar pasar Boswesen tempat jualannya secara paksa dengan pengunaan aparat TNI pada saat pengusuran pasar dimaksud pada tahun 2022 lalu, ia lanjut katakan pemerintah membongkar pasar Boswesen tanpa adanya sosialisasi dan kesepakatan bersama para pedagang.
“Pemerintan pun merelokasi mereka pedagang pasar Boswesen pada Pasar baru Rufei namun di Pasar Rufei pendapatan mereka menjadi menurun dan mereka merugi karena jualan mereka tidak laris terjual, mama Levina mengatakan Pasar Rufei sepi pembeli, juga pasca diresmikan, Pasar ini tidak dikelolah oleh pemeritan Kota Sorong sampai saat ini, sehigga pasar ini tidak terawat, dan tidak ada pengembangan yang baik. Masalah keamanan di pasar ini juga menjadi persoalan utama bagi para pedagang,” ujar Mama Levina.
Yohanis Mambrasar, SH yang sedang menyampaikan pendapatnya saat tatap muka bersama MRP Papua Barat Daya.
Mama Levina pun meminta agar ketua MRP PBD membantu mendorong pemerintah membangun pasar khusus mama-mama Papua Kota Sorong dan juga pemberian modal usaha disertai pembianaan yang baik. Ia lanjut mengatakan, Dana Otsus tahap pertama tidak dirasakan oleh mereka para pedagang Papua, jadi Otsus tahap kedua ini harus juga dirasakan oleh mereka, ia katakan “Otsus tahap pertama kami tidak rasakan, jadi Otsus tahap kedua ini harus kami juga rasakan”.
Hal senada juga disampaikan oleh Mama Yuliana Rayar, salah satu pedagang lainnya asal kompleks Suprauw mengatakan pasca Pasar Boswesen digusur mereka kehilangan tempat jualan. “Sudah tidak lagi berjualan seperti awalnya ia jualan di Pasar Boswesen, pendapatannya pun menurun, ia tidak lagi mampu membiayai anak sekolahnya, dan juga kebutuhan ekonomi keluargannya, harus melaut mencari ikan untuk konsumsi seharian keluargaanya sebagai penganti akktifitas jualannya,” tukas Mama Yuliana Rayar
Menanggapi aspirasi mama-mama pedagang Papua pada pertemuan ini, ketua MRP PBD Alfons Kambu mengatakan apresiasi kehadiran para mama-mama pedagang Papua ini, ia katakan ia akan segera merumuskan aspirasi para pedagang ini dan mendorong aspirasi ini kepada pemerintah provinsi Papua Barat Daya untuk segera membangun pasar khusus pedagang Papua di Kota Sorong. Ia juga mengatakan Pembangunan pasar khusus merupakan indicator kemajuan orang Papua. “ Saya sebagai pimpinan melihat serius sekali kehadiran dan aspirasi ini, saya segera bentuk pansus dan merumuskan aspirasi yang sudah disampaikan ini,” ujar Alfons Kambu.
Diakhir dari dialog  Mama Levina Duwit, Kordinator  P2MP.KS menyerahkan aspirasinya secara langsung kepada ketua MRP PBD. Adapun terdapat empat butir rekomendasi yakni :
1. Pemerintah Provisi Papua Barat Daya dan Kota Sorong harus membangun pasar khusus pedagang Papua Kota Sorong di Lokasi Pasar Boswesen;
2. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Kota Sorong melakukan pembinaan usaha pedagang Papua dalam bentuk pemberian modal usaha dan dikelola secara mandiri oleh Koperasi Pedagang Papua;
3. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Kota Sorong menyediakan transportasi pedagang Papua sebagai sarana penghubung pedagang dengan pasar, yang dapat dikelola secara mandiri oleh unit pasar atau koperasi pedagang Papua.
4. Pemerintah Kota Sorong segera mengisinkan pengunaan lokasi pasar Boswesen sebagai tempat jualan para pedagang Papua atau aktifkan Kembali pasar Boswesen.
Turut hadir dalam audiensi ini tim pendamping para pedagang Papua Kota Sorong,  Yohanis Mambrasar (Komunitas Avaa) , Pastor Heri Lobya (SKP OSA Sorong), Frida Tabita (Sanggar Klafun), Robert Nauw (Lentera),  Yance Yesnat (PMKRI Sorong serta Yoap Ik dan Agu.  (admin)
Share This Article
Leave a comment