Orang Muda Papua harus menjaga wilayah adatnya

By Admin Add a Comment

Jayapura,- Saat ini suara orang muda menjadi penting dalam menyuaran berbagai persoalan lingkungan. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mahasiswa, maka  Asrama Putri Nabire (ASPURI) Kota Jayapura  menggelar   diskusi yang bertajuk “Gerakan Lingkungan Hidup dan Orang Muda Papua” pada Jumat, 26 April 2024. Kegiatan yang berlangsung di aula Aspuri Nabire ini menghadirkan narasumber Wirya Supriyadi, Movement Consolidator Greenpeace Indonesia dengan moderator Wasty Gobai.

Dalam penyampaian materinya, Wirya menjelaskan ” Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28H ayat (1), UUD 1945). Kemudian Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baikdan sehat (Pasal 9 ayat (3), UU No 39 Tahun 1999). Dan ada juga UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup” ujar Wirya Supriyadi.

Wirya Supriyadi  menjelaskan bahwa dalam konsitusi yakni  dari UUD 1945 telah ada pasal yang menjelaskan tentang lingkungan hidup yang baik dan sehat. Artinya bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan jaminan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat dan pemerintah tidak boleh abai dengan mandat konstitusi.

Dalam penjelasannya materi lanjutan yang disampaikan mengenai apa itu lingkungan hidup, unsur biotik dan abiotik, penyebab kerusakan alam, Pembela HAM Lingkungan,  gerakan sosial dan juga contoh dari beberapa gerakan sosial yang dilakukan oleh anak-anak muda Papua terkait dengan isu lingkungan seperti melalui aksi damai, photo ops, konfrensi pers, gerebek sampah, diskusi publik dan nonton diskusi.

“Orang muda Papua yang tergabung dalam AMPERAMADA Papua, telah mengawal gugatan Frengky Woro di PTUN Jayapura. Karena Frengky Woro menyatakan bahwa mereka tidak pernah tahu kalau tanah adat mereka masuk dalam area konsesi PT.IAL di Boven Digoel. Dan bebeberapa mahasiswa dari Aspuri Nabire yang berpartisipasi dalam mengawal gugatan   ini ada Martina Yobee, Maria Wakei, Febby Dogopia dan lainnya. Saya sangat apreasiasi dan hargai hal tersebut” ujar Wirya Supriyadi saat memberikan contoh gerakan orang muda terhadap isu lingkungan. Ditambahkannya bahwa dirinya juga memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada semua orang muda yang telah berpartisipasi mengawal sidang di PTUN Jayapura selama kurang lebih 6 bulan di tahun 2023 lalu.

Menurut salah satu peserta diskusi, Martina Yobee mengatakan, kami mahasiswi asrama putri Nabire buat diskusi ini sesuai dengan apa yang akan terjadi di wilayah Papua Tengah. Untuk itu kita sebagai anak muda yang berpendidikan di Kota Studi Jayapura harus belajar banyak hal apalagi tentang lingkungan.” Dan juga saat ini sudah banyak perusahaan yg beroperasi di wilayah kami, jadi kita mau tunggu siapa lagi yang akan membela wilayah kita selain kita sendiri akar rumput yang punya hak wilayah.Harus siapkan payung sebelum hujan” ujar Martina Yobee

Ditambahkannya sebagai generasi muda Papua kita harus menjaga lingkungan walaupun itu langkah kecil, seperti yang ditayangkan di salah satu film pada saat kegiatan kemarin. Seperti kampanye dan lain-lain Jadi kita ajak dan perlu ingatkan ke kawan-kawan yang lain juga dapat untuk menyuarakan.

Untuk kegiatan gerakan lingkungan hidup dan peran orang muda Papua ini saya berharap kawan-kawan yang mengikuti kegiatan kemarin ini dapat memantau aksi permerintan maupun para investor yang beroperasi dan bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hidup. “Isu lingkungan dapat disuarakan oleh kader-kader aktivis muda Papua yang peduli terhadap penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup khusus di wilayah adat masing-masing dan pada umumnya di tanah Papua,jadi kita harus menjaga wilayah adat kita masing-masing” imbuh Martina Yobee. (admin)

Share This Article
Leave a comment